PENINGKATAN KOMPETENSI DI BIDANG PEMODELAN 3D MELALUI REKONSTRUKSI PEMBELAJARAN CAD UNTUK MENGHASILKAN PRODUK MANUFAKTUR YANG MEMILIKI NILAI JUAL DAN BERDAYA SAING TINGGI

Abstract

Di era revolusi industri teknologi 4.0, penggunaan perangkat lunak pemodelan 2D dan 3D merupakan suatu keharusan yang wajib dipenuhi oleh lembaga pendidikan teknik, yang bertujuan untuk mempercepat proses desain dan menjamin produk berdasarkan kualitas, biaya, ketepatan penyerahan produk, keselamatan dan moral. Dewasa ini sering dijumpai bahwa perangkat lunak tersebut hanya digunakan untuk menghasilkan bentuk model 2D dan 3D saja, tanpa memperhatikan sistem pendimensian dan pentoleransian geometriknya berdasarkan ISO dan ASME. Sehingga, tidak ada jaminan terhadap kualitas produk manufaktur  yang dihasilkan tersebut memenuhi sifat kehandalan, mampu buat, mampu rakit, mampu periksa, dan mampu pelihara.

Hasil pengukuran awal terhadap 100 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah teknik pemodelan, hanya 30 mahasiswa yang dinyatakan lulus. Selain itu, tak satu pun produk rancang bangun buatan mahasiswa ATS dengan nilai jual yang sesuai kaidah bisnis di bidang manufaktur. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan penelitian menggunakan metoda tindakan untuk memecahkan masalah dan memperbaikinya. Kegiatan yang dilakukan melingkupi; identifikasi masalah, studi literatur, analisis gap yang terjadi, implementasi perbaikan awal, pengukuran dan evaluasi, dan rekomendasi akhir untuk menjamin kualitas produk manufaktur lewat penjagaan mutu pemodelan 2D dan 3D. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa tingkat kelulusan kompetensi pemodelan yang awalnya adalah 40% meningkat menjadi 100%. Sedangkan peningkatan kualitas pemodelan 2D dan 3D pada produk rancang bangun masih rendah yaitu 20%. Namun, telah teridentifikasi bahwa perlu usaha agar teknik pemodelan 2D / 3D dapat dijadikan salah satu kriteria penilaian sebelum suatu produk dibuat dan siap dipasarkan.